
kedebola – Bak Bola Panas, cerita dualisme PSMS Medan kembali panas. Hal tersebut setelah PSMS Medan versi Adi Syahputra merespon pernyataan Julius Raja kepada tim u-14 versi Adi Syahputra.
Pihak PSMS Medan versi Adi Syahputra mempertanyakan siapa Julius Raja itu dan mana SK pengangkatannya sebagai Sekretaris Umum.
Baca juga : PSMS Medan Masih Mencari Pemain Baru, Tapi Dirahasiakan
“Pakai SK siapa dia. Dan siapa yang membuat SK nya. PSMS sekarang di ketuai Adi Sahputra dan kami berada dalam kepengurusan dari Rapat Anggota Biasa (RAB) PSMS tanggal 26 Januari 2020 lalu”, kata Ketua Harian PSMS Jangga Siregar pada wartawan di Medan, Sabtu (15/8).
Jangga menegaskan, tudingan oknum itu telah melukai para pemain PSMS U-14 dan klub. Apalagi para pemain itu masih muda. Tidak seharusnya asal dituding aja. Untuk itu, mereka berencana menempuh jalur hukum.
Baca Juga : Ferdinand Sinaga dan Paulo Sitanggang Membuat Gairah Warga Medan Dukung PSMS Meningkat

“Oknum itu kemarin mengatakan ingin menempuh jalur hukum, kita tunggu apakah mereka berani? Jangan hanya cakap saja. Kalau oknum itu tidak melapor, maka kita yang akan menempuh jalur hukum,” ungkapnya.
Sekretaris PSMS Medan versi Adi Syahputra juga menegaskan bahwa kelompoknya adalah sah dengan dasar hukum. Mereka terpilih melalui RAB pada Januari lalu.
“Tidak ada dualisme PSMS. Kita yang sah. Kita dipilih klub setelah kepengurusan Mahyono berakhir. Kalau ada oknum mengaku kepengurusan PSMS, tanya siapa yang memilih?” tegasnya.
Ibrahim menegaskan, hingga saat ini PSMS masih milik 40 klub. Klub merasa belum pernah melepaskan tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
“Kita dipilih dan didukung klub. Saat ini sudah 25 klub yang mendukung PSMS. Setelah berkas lengkap, kita akan segera melapor ke PSSI pusat,” tegasnya.
sumber : matakompas