
kedebola – Para penonton pertandingan sepakbola Liga 2 antara Persiraja Banda Aceh melawan PSMS Medan di Stadion H.Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Senin (5/9) rusuh.
Penonton yang telah membeli tiket tersebut membakar sejumlah fasilitas yang ada di dalam Stadion H.Dimurthala, Lampineng, Banda Aceh tersebut.
Penyebab penonton membakar fasilitas Stadion tersebut adalah karena pertandingan dibatalkan disebabkan oleh lampu padam.
Lampu pada pada lima menit menjelang pertandingan dimulai hingga 2 x 30 menit menunggu.
Lama menunggu lampu tak kunjung menyala, penonton yang berada di semua sisi tribun mulai gelisah. Sejumlah fasilitas yang ada di stadion itu mulai mereka rusak satu per satu.
Awalnya, penonton merusak karpet dan papan kayu yang berada di tribun. Penonton juga berteriak agar panitia mengembalikan uang tiket mereka. “Balikkan uangnya,” teriak salah seorang penonton. Setelah menunggu hampir dua jam, situasi makin tidak terkendali.
Sekitar pukul 21.45 WIB, para penonton di Tribun E makin brutal. Mereka mulai membakar papan reklame yang dipasang di pinggir lapangan, serta merusak pagar pembatas antara tribun dan lapangan. Tak lama setelah api menyala di Tribun E, penonton di Tribun C juga ikut membakar papan reklame dan sejumlah fasilitas dekat tribun.
Melihat hal tersebut, penonton di Tribun VIP (D, B, dan F), serta tribun utama (VVIP) mulai terpancing. Penonton di Tribun VVIP juga mulai merusak karpet yang menutupi lantai tribun. Papan dan sejumlah fasilitas lain di tribun utama juga tak luput dari amukan massa. Melihat situasi semakin memanas, pihak panitia mengumumkan bahwa pertandingan Persiraja vs PSMS Medan ditunda karena kendala teknis.
“Ini bukan keinginan kami, kita mohon semua suporter tenang. Kami umumkan, pertandingan kita rencanakan ditunda besok (Selasa). Jadi, yang sudah membeli tiket kita pastikan tidak perlu membayar lagi.
baca juga yuk -> Lampu Stadion Pertandingan Persiraja Vs PSMS Mati, Gubsu Keluar
“Suporter kita minta jangan ada yang membuat rusuh. Kami mohon maaf sekali lagi dan kami akan bertanggung jawab,” jelas seorang panitia melalui pengeras suara. Bukannya mereda, setelah mendengar pengumuman itu, amarah suporter makin memuncak.
Penonton yang berada di tribun B, F, C, E, dan D mulai masuk ke lapangan. Kali ini, jaring gawang mulai jadi sasaran. Jaring ke kedua gawang pun dibakar massa. Selain itu, tempat duduk pemain cadangan (bench) juga tak luput dari sasaran amukan penonton. Kobaran api kian meninggi.
Seisi stadion terang benderang akibat kobaran api. Tak sampai di situ, suporter yang berada di dalam lapangan juga melempari para penonton yang berada di tribun utama.
Tak ada yang terluka akibat pelemparan tersebut. Empat mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke Stadion H Dimurthala, untuk memadamkan api. Sebab, selain di lapangan, api juga terlihat di sisi bagian kanan tribun utama.
Proses pemadaman api ikut dibantu oleh personel TNI/Polri. Aparat keamanan kemudian juga membubarkan penonton yang masih berkumpul di tengah lapangan.