KEDEBOLA.COM – Salah satu Kelompok Suporter PSMS Medan, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan menyahuti perkataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Erick Thohir berkata bahwasanya berencana mengusulkan sanksi terhadap klub yang suporternya rusu saat bertanding di Stadion. Sanksi tersebut berupa pengurangan poin.
Ketua kelompok Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Lawren Simorangkir mengatakan, semestinya Erick Thohir memperbaiki tubuh PSSI terlebih dahulu.
“Di tubuh PSSI saja dulu dibenahi. Suporter baik, kalau PSSI nya sehat. Eneg kita lihat kondisi PSSI sampai saat ini, mau siapa pun ketua nya, tetap saja seperti itu,” katanya.
Lawren juga meminta keberanian Erick Thohir untuk mengganti pengurus PSSI lama yang kembali masuk ke dalam jajaran yang dipimpinnya saat ini. Ia berpendapat, pengurus lama tidak memberikan kontribusi positif.
Ia juga menyebut, jika urusan keamanan dan ketertiban seharusnya diserahkan kepada masing-masing kelompok suporter. Lawren menilai, pun jika ada provokator, tiap kelompok mesti menanggungjawabi anggotanya.
“Kasih saja kepercayaan kepada tiap kelompok suporter untuk mengamankan suporter sendiri.
Mudah-mudahan tidak ada lagi keributan di stadion,” ujarnya.
“Kalau ada provokator, itu kerja keras pengamanan dari pihak suporter untuk mengawasi dan menyerahkan ke pihak yang berwajib,” ucap Lawren lagi.
Tanggapan agak berbeda dilontarkan Ketua Karo Mania Basis Medan, Mikha Gabriel Meliala. Meski setuju dengan rencana Erick Thohir, ia berharap, PSSI benar-benar tegas menjalankan sanksi itu nantinya.
Mikha menyebut, rencana sanksi yang diusulkan Erick Thohir bisa membuat kelompok suporter lebih bertanggungjawab lagi saat memberikan dukungan terhadap timnya secara langsung di stadion.
“Akan tetapi, PSSI harus memberi bukti yang jelas kepada klub apabila suporter tersebut melakukan kerusuhan. Jadi itu harus menjadi pembelajaran dari PSSI agar tidak ada salah pemberian sanksi terhadap tim tersebut,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Erick Thohir menyampaikan usulan sanksi pengurangan poin itu kepada operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru jelang musim yang baru.
Rencana itu memang belum final, masih menunggu keputusan PSSI, Liga, dan klub-klub peserta di tiap kompetisi.